banner 468x60

Ratusan Pemudik Ricuh dengan Petugas Perbatasan di Gorut-Bolmut

Pemudik Ricuh Perbatasan
Ratusan pemudik yang datang dari Sulawesi Utara ricuh dengan para petugas di posko perbatasan Atinggola, Gorontalo Utara (Gorut) dan Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Senin (18/5) pagi tadi.

READ.ID – Ratusan pemudik yang datang dari Sulawesi Utara ricuh dengan para petugas di posko perbatasan Atinggola, Gorontalo Utara (Gorut) dan Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Senin (18/5) pagi tadi.

Dari Informasi yang di rangkum Read.id, para pemudik ingin memaksa masuk Gorontalo dicegat petugas perbatasan, sehingga terjadi saling cekcok.

Mereka menganggap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah selesai pada tanggal 17 Mei 2020 kemarin. Sehingga para pemudik meminta kebijakan petugas maupun pihak pemerintah agar dibiarkan masuk Gorontalo untuk pulang ke kampung halamannya.

Bahkan, pemudik memprotes pemerintah Gorontalo Utara yang membiarkan 7 jemaah tabligh yang baru pulang dari Bangladesh lolos masuk saat pelaksanaan PSBB.

“Sejak kemarin para pemudik telah memadati perbatasan, bahkan ada ribuan pemudik yang tertahan. Mereka memaksa masuk karena menganggap penerapan PSBB telah berakhir, padahal PSBB di Gorontalo katanya tetap berlanjut. Mereka tetap tidak diperbolehkan melintas oleh tim gugus tugas di perbatasan Atinggola,” ucap salah satu warga asal Kabupaten Bolmut, Adi Kusuma.

Selain itu kata Adi, alasan orang-orang yang akan hendak mudik tersebut beragam, ada yang mengatakan baru pulang dari berobat di Manado, dan ada yang bilang ingin pulang ke kampung halamannya di Gorontalo.

Namun bagi Adi sendiri sangat kecewa atas perilaku para pemudik, sebab di tengah pandemi Covid-19 mereka membuat kerumunan, dan mereka berasal dari zona merah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi warga yang berada di wilayah perbatasan, terutama di kecamatan Pinogaluman, Bolmut.

“Jelas kami sangat khawatir atas kerumunan ribuan pemudik ini. Mereka kan dari zona merah Covid-19. Yang lebih di sayangkan lagi, bukannya mereka putar balik karena sudah tau tidak bisa melintas, malah mereka bertahan. Kami berharap dari pihak pemerintah dari kedua daerah bisa mengambil langkah cepat, sebab warga sekitar perbatasan juga sudah geram dengan tingkah nekat para pemudik,” tandasnya.

Hingga saat ini kata Adi, para pemudik bersama kenderaannya masih tertahan di perbatasan. petugas tetap tegas tidak membiarkan mereka masuk Gorontalo. (Jef/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60