banner 468x60

Kantor Bahasa Gorontalo Bekali Keterampilan Menulis ke Jurnalis

Kantor Bahasa
Kantor Bahasa
banner 468x60

READ.ID – Kantor Bahasa Gorontalo terus berusaha menjadikan insan pers di Gorontalo sebagai sasaran dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut terlihat pada kegiatan diskusi kelompok terpumpun “pengutamaaan bahasa negara di media massa” antara Kantor Bahasa Gorontalo bersama sejumlah wartawan media massa di Gorontalo, Selasa (28/7).

” Tujuan kita melaksanakan kegiatan ini adalah untuk membangun sinergitas antara kantor bahasa dan teman teman wartawan. Ini juga sebagai ruang dialog, ruang diskusi, terkait kendala kendala apa yang kita hadapi di lapangan. Kita ingin ke depan kualitas bahasa dalam pemberitaan harus jauh lebih baik,” harap Kepala Kantor Bahasa Gorontalo, Sukardi Gau, dalam sambutannya.

Sukardi mencontohkan, di tengah-tengah pandemi covid-19 saat ini, banyak bahasa-bahasa baru yang harus digunakan dalam pemberitaan. Disini peran dari kantor bahasa harus dimaksimalkan dalam melakukan pemadanan, ketika istilah baru muncul maka harus menyesuaikan.

” Walaupun sebagian istilah-istilah sekarang yang digunakan untuk memberitakan covid-19, sebenarnya sudah digunakan dalam UU. Contohnya seperti istilah lockdown, new normal life, karantina wilayah, sudah ada memang dalam UU kesehatan itu. Tapi memang perkembangan istilah itu sangat pesat, dan kita kantor bahasa tidak bisa menahan-nahan istilah itu. Jadi ketika keluar baru kita lakukan pemadanan,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Gorontalo, Masran Rauf. Masran yang diundang sebagai salah satu pemateri di kegiatan tersebut menyebutkan, sudah seharusnya Kantor Bahasa Gorontalo terus melakukan diskusi seperti ini dengan teman teman di media massa. Mengingat, bahasa media massa harusnya memang diatur sesuai ejaan yang baik dan benar.

“Kegiatan ini menarik sekali menurut saya. Mengingat kami dari biro humas yang memang kerjanya berbagi informasi juga sama seperti wartawan, sudah seharusnya kita memilih bahasa yang pas dan mudah dipahami masyarakat. Jika ada istilah-istilah yang dianggap sulit, maka tugas kantor bahasa adalah mencari padanannya yang lebih dipahami masyarakat,” papar Masran.

Selain Kepala Biro Humas dan Protokol, pemateri lainnya dalam diskusi ini adalah Kepala stasiun TVRI Gorontalo serta dari kalangan wartawan. Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan sejumlah media massa se Gorontalo.

(Adv/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 468x60