banner 468x60

Idris Marbawi : PKB Siap Lawan Petahana di Pilkada Blitar 2020

PKB Blitar

READ.ID – Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Idris Marbawi mengungkapkan PKB siap melawan petahana di Pilkada Blitar yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Saat ini, PKB tinggal menghitung hari mengumumkan kader terbaiknya untuk bertarung secara all-out atau habis-habisan dalam perhelatan pesta demokrasi di Bumi Penataran.

Terkait masih belum adanya kepastian tentang beberapa nama bakal calon yang mendaftar di PKB, dirinya menjelaskan hingga saat ini partainya masih terus menjalin komunikasi dengan semua pihak untuk memantapkan konsolidasi bersama.

“Untuk menghindari bumbung (kotak) kosong seperti yang terjadi pada Pilkada Kabupaten Blitar tahun 2015 lalu, kami hingga saat ini masih dalam tahap pengajuan rekomendasi dari DPP PKB. Insyaallah, minggu depan maksimal rekomendasi DPP sudah turun.” ucapnya, Rabu (05/08).

Saat ini, Posisi PKB pada Pilkada Blitar cukup diperhitungkan. Mengingat beberapa kadernya seperti Kang Aziz dan Mak Rini kini gencar dipromosikan. Baik secara langsung atau lewat media sosial.

“Abdul Munib yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar juga turut masuk dalam daftar pengajuan rekomendasi ke DPP PKB,” ungkapnya.

Keputusan PKB akan bertarung dalam Pilkada 2020 ini berawal dari keprihatinan menurunnya kualitas demokrasi di Kabupaten Blitar. Selain itu, PKB juga tidak menginginkan hanya ada satu paslon dan kotak kosong sebagai tanda setuju/tidak setuju dalam memilih Bupati dan Wakil Bupati Blitar seperti yang terjadi pada 2015 silam.

Menurut Idris Marbawi,  kotak kosong adalah tanda kegagalan partai untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan politik bagi rakyat. Karena jika hanya memutuskan untuk tidak mengajukan calon sendiri dan mengikuti arus yang beredar, partai politik cenderung memperlihatkan politik pragmatis. Di mana hanya berpihak kepada mereka yang mempunyai peluang besar untuk menang.

Di sisi lain, jika hanya ada satu calon, Angka Partisipasi Pemilih (APP) di Kabupaten Blitar dari periode ke periode akan terlihat semakin menurun.

“Kemudian, masyarakat mulai terkesan apatis dengan hanya satu pilihan yang ada sehingga tidak lagi tertarik untuk memilih calon pemimpin yang sesuai hati nurani mereka,” tuturnya.

Sebagai acuan, kata dia, terlihat jelas dari tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kabupaten Blitar tahun 2015 sebesar 56.84% yang masih jauh dari target total 75% pada periode ini.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60