banner 468x60

Idah Prihatin Kekerasan Anak Kembali Terjadi di Gorontalo

Kekerasan Anak Gorontalo
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah, mengunjungi seorang anak korban kekerasan seksual di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, Jumat (10/01).
banner 468x60

READ.ID – Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah, merasa prihatin adanya kekerasan anak kembali terjadi di Gorontalo. Keprihatinan Idah disampaikan, saat mengunjungi seorang anak korban kekerasan seksual di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, Jumat (10/01).

Menurut Idah, seharusnya keluarga menjadi pelindung, bukannya malah menjadi bagian dari pelaku kekerasan dalam anggota keluarga.

“Seharusnya orang dewasa itu melindungi anak-anak dalam rumah, tapi ini malah menjadikannya korban”, imbuhnya.

Dalam keprihatinannya tersebut, ia selalu menyuarakan pentingnya edukasi dan pengawasan terhadap anak-anak baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, Idah juga memberikan himbauan agar perlunya edukasi kepada keluarga tentang kekerasan seksual.

“Pemerintah tidak henti-hentinya dan lebih gencar untuk melakukan edukasi seksual, apalagi kita kental dengan adat istiadat,” jelas Idah yang juga menjabat anggota Komisi VIII DPR RI, yang membidangi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Sesuai data dari Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, terdapat 176 kasus kekerasan terhadap anak dan 177 korban kekerasan terhadap anak dari semester 1 hingga semester 2 tahun 2019. Kekerasan tersebut berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, trafficking, penelantaran, dan lainnya.

Kunjungan Ketua TP. PKK. Provinsi Gorontalo didampingi oleh Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan sejumlah staf Dinas Sosial. (Adv/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 468x60