banner 468x60

Dinas Perpustakaan dan Arsip Serius Selamatkan dan Lestarikan Arsip Negara

READ.ID – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar berkomitmen menyeriusi penyelamatan dan pelestarian arsip negara. Tak hanya itu, OPD itu juga menyatakan siap melestarikan kearsipan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Hal ini dilakukan mengingat penyelenggaraan sistem kearsipan secara optimal akan memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga, organisasi, badan maupun perseorangan.

Ditemui diruang kerjanya, Pristanti, A.Md. selaku Arsiparis Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar mengatakan, kegiatan yang saat ini sedang dilaksanakan adalah penarikan arsip terkait surat edaran Bupati, Kamis (3/12/2020).

“Kalau yang sudah kami sampaikan yaitu terkait surat edaran bupati No. 045/1159/409.114.2/2020 tentang Penyelamatan dan Pelestarian Arsip Negara Leriode 2014-2019 dan Penyelamatan Arsip Lenanganan Covid-19 itu yang harus segera kami selamatkan,” ungkapnya.

Kata dia, Arsip memiliki sifat dan karakter, untuk membedakan kualitas arsip, antara lain: autentik, legal, unik, dan terpercaya. Kemudian, diperlukan perlakuan khusus dalam penanganan arsip, dengan cara jemput bola ke OPD merupakan langkah terbaik untuk melaksanakan surat edaran Bupati.

”Kita yang harus jemput bola ke masing masing organisasi perangkat daerah (OPD), karena kami menyadari mereka belum memiliki tenaga arsiparis ataupun unit kearsipan, karena untuk penyimpan dan pengelolaan arsip memerlukan perlakuan sesuai standard kearsipan, semata guna menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik,” imbuhnya.

Dia menambahkan, ruang lingkup kegiatan kearsipan sendiri sangat luas, diantranya penciptaan, penerimaan, pengumpulan arsip, pengendalian, pemeliharaan, dan perawatan arsip, serta penyimpanan dan pemusnahan arsip.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip kabupaten Blitar Herman Widodo beberapa hari lalu tentang penyelamatan arsip masyarakat daerah terdampak bencana, Pristanti menyatakan kesiapannya dalam mewujudkan program pimpinan yang baik tersebut.

Menurutnya, untuk melaksanakan program pimpinan tersebut, sebenarnya secara teknis pihaknya sudah siap, peralatan yang dibutuhkan seperti scanner juga sudah dibeli.

“Kami juga sudah membicarakan dengan Kecamatan Nglegok dan desa terdampak seperti Sumberasri. Namun, karena adanya Covid-19, mengumpulkan masa banyak tentu belum diijinkan, mudah-mudahan program baik ini segera bisa diagendakan kembali selepas pandemi selesai,” pungkasnya.

(Adv/Kmf/Didik)

 

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60