banner 468x60

Alokasi Anggaran Kemenpora Dinilai Tidak Seimbang Antara Kepemudaan Dan Olahraga

READ.ID– Ke depan Kemenpora memiliki sistem penganggaran yang lebih sederhana. Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pekan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amaly menjelaskan, di luar Program Dukungan Manajemen, Kemenpora juga memiliki dua program utama yaitu Kepemudaan dan Keolahragaan.

Meski lebih sederhana, kata politisi Partai Golkar itu, tetapi dari segi anggaran meningkat. Alokasi anggaran Pemuda dan Olahraga 2020 hanya Rp 1,7 triliun, sedangkan untuk tahun depan mendapatkan pagu indikatif Rp 2 triliun.

Namun, jumlah itu mendapat sorotan dari politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) dari Dapil X Provinsi Jawa Timur. “Sayangnya alokasi anggaran program kepemudaan tak sebanding dengan program keolahragaan. Dalam pagu indikatif 2021 Rp 2 triliun program kepemudaan hanya memperoleh alokasi Rp 118,6 milyar saja, program keolahragaan mendapatkan Rp 1,56 triliun, Program Dukungan Manajemen mendapat alokasi Rp 315,4 milyar.

“Memang untuk mebangkitkan prestasi olah raga nasional memerlukan dana besar. Angka Rp 1,56 triliun itu tentu masih kurang memadai. Tetapi tugas menumbuh kembangkan pemuda agar memiliki karakteristik holistik dan berkemajuan, juga memerlukan dana yang tidak sedikit. Kami setuju Kemenpora mengajukan usulan tambahan anggaran,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

Penambahan anggaran itu penting, agar Kemenpora mampu melahirkan kepemimpinan pemuda yang berkarakter dalam menjawab berbagai tantangan nasional.

“Memasuki era industry 4.0 memang diperlukan pemuda yang menguasai teknologi, namun harus berkarakter dan berjiwa kepemimpinan kuat,” ungkap dia.

Bangsa ini tentu bangga muncul pemuda, menguasai berbagai platform, bisnis start up dan teknologi masa depan. “Tetapi jangan sampai mereka bermental pragmatis. Bangsa ini mengharapkan sosok pemuda profetis yaitu yang berpegang teguh kepada nilai-nilai utama, punya tanggung jawab besar dan modal intelektual cukup turut secara aktif memecahkan berbagai persoalan bangsa,” ujar Zainuddin.

Banyak ormas pemuda yang sejauh ini berjasa dalam melahirkan generasi profetis itu. Sebut saja Angkatan Muda Muhammadiyah mulai Nasyiatul Aisiyah, IMM, IPM, Pemuda Muhammadiyah, juga Pemuda Ansor, Fatayat, HMI, PMII, Pelajar Islam Indonesia dan banyak lagi.

“Maaf jika tidak menyebut satu persatu. Diharap Kemenpora menempatkan upaya memperkuat ormas-ormas pemuda tersebut menjadi prioritas program kepemudaan. Dengan begitu diyakini Kemenpora akan sangat terbantu mencetak kepemimpinan, kepeloporan, kesukarelawanan pemuda Indonesa,” demikian Prof Dr Zainuddin Maliki.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60