banner 468x60

6 Juni 2020: Daftar 11 Pasien Corona di Gorontalo Dinyatakan Sembuh

Covid-19 Gorontalo Sembuh
Covid-19 Gorontalo Sembuh

READ.ID – Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo mengumumkan 11 pasien virus Corona di Gorontalo dinyatakan sembuh, Sabtu (06/6/2020).

“Hari ini kami menerima pasien sembuh dari corona berjumlah 11 orang dan 8 pasien baru positif Covid-19 hasil swab BPOM Gorontalo,” jelas dr. juru bicara penanganan Covid-19, dr. Triyanto Bialangi melalui konferensi pers

11 Pasien sembuh ini adalah pasien 25, ANU, Perempuan, 17 tahun, Kelurahan Padebuolo, Kota Timur, Kota Gorontalo. Pasien 25, SWab ke-4 dan 5, negatif. Dirawat selama 15 hari.

Pasien 32, ARU, Laki-laki, 17 tahun, Kelurahan Padebuolo, Kota Timur, Kota Gorontalo. Swab kedua dan ketiga, PCR-nya negatif. Dirawat 17 hari.

Pasien 35, IU, Perempuan, 33 tahun, Kelurahan Padebuolo, Kota Timur. Dirawat selama 18 hari.

Pasien 37, AS, Laki-laki, 43 tahun, Kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Swab kedua dan ketiga, PCR-nya negatif. Dirawat 18 hari.

Pasien 46, MP, Laki-laki, 57 tahun, Desa Bua, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Pasien 46, swab ke-4 dan 5, PCR-nya negatif. Dirawat selama 17 hari.

Pasien 53, MRP, Laki-laki, 55 tahun, Desa Bua, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Swab ketiga dan keempat, PCR-negatif. Dirawat selama 14 hari.

Pasien 54, REAP, Laki-laki, 21 tahun. Desa Bua, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Swab ketiga dan keempat, PCR negatif. Dirawat 15 hari.

Pasien 57, OH, Perempuan, 29 tahun, Kelurahan Dunggala, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Swab ketiga dan keempat, PCR negatif. Dirawat selama 15 hari.

Pasien 89, NU, Perempuan, 40 tahun. Swab ketiga dan keempat, PCR-nya negatif. Dirawat selama 15 hari.

Pasien 90, ZH, Perempuan, 22 tahun. Swab kedua dan ketiga, PCR negatif. Dirawat selama 15 hari.

Pasien 100 MI, Laki-laki, 59 tahun, Desa Bongoime, Kabila, Bone Bolango. Dirawat selama 15 hari.

Sebelumnya, Triyanto telah menjelaskan bagimana pasien bisa sembuh dari Covid-19. Bagi pasien bergejala dirawat sesuai penanganan Covid-19. Perawatannya dengan cara terapi suportif adalah bentuk psikoterapi yang dapat diterapkan secara individu maupun kelompok.

Tujuan dari psikoterapi adalah untuk menguatkan daya tahan mental pasien, mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru, dan meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. Terapi dilakukan agar virus ini tidak mudah menyerang pada imunnya rendah.

Kemudian untuk pasien tanpa gejala kenapa harus dikarantina, karena dengan karantina agar virus ini tidak menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Dalam karantina juga diberikan terapi-terapi suportif, serta ditangani sesuai protokol kesehatan.

“Jadi ada terapi suportif dan terapi lainnya seperti terapi antibiotika serta diberikan vitamin. Perawatan seperti ini dilakukan agar tidak memperburuk keadaan pasien dan menjaga imun pasien harus baik. Selama kurun waktu dilakukan perawatan dan diharapkan bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingganya bisa mengalahkan virus yang ada didalam tubuhnya,” jelas Triyanto.

Lanjut Triyanto, setelah diberikan perawatan, maka dilakukan lagi pemeriksaan swab test. Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh jika hasil swabnya negatif dua kali berturut-turut.

“Jika swabnya negatif, maka dia bisa berinteraksi dengan orang lain dan tidak menularkan lagi, Karena imunnya sudah mengalahkan virus ini. Saya harap ini bisa mencerahkan masyarakat yang ingin tahu proses penyembuhannya seperti apa. Jangan panik, taati protokol kesehatan. Semoga kondisi ini cepat berlalu,” tandasnya.

Hingga saat ini total Pasien terkonfirmasi positif 134 orang, Meninggal 6 orang, sembuh 54 orang, dalam perawatan 74 orang. (RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60